
Palangka Raya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Kajian Alokasi Beban Pencemaran Sungai Kahayan, Selasa (4/11/2025), di Aula DLH Provinsi Kalteng.
Kegiatan ini merupakan upaya strategis dalam pengendalian pencemaran dan pengelolaan kualitas air Sungai Kahayan secara berkelanjutan. FGD menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi lingkungan, serta instansi teknis terkait. Selanjutnya, dalam FGD ini para narasumber akan membahas potensi, sumber pencemaran, serta strategi alokasi beban pencemar di sepanjang DAS Kahayan. Kepala DLH Prov. Kalteng, Joni Harta, S.E., S.Hut., MM, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kajian ini sebagai landasan ilmiah dalam merumuskan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
DLH Prov. Kalteng menggagas kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk mengendalikan pencemaran dan mengelola kualitas air Sungai Kahayan secara berkelanjutan. Dalam FGD ini, DLH menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi lingkungan, serta instansi teknis terkait untuk membahas potensi, sumber pencemar, dan strategi alokasi beban pencemaran di sepanjang DAS Kahayan.
Kepala DLH Prov. Kalteng, Joni Harta, S.E., S.Hut., MM, menekankan pentingnya kajian ini sebagai dasar ilmiah dalam menyusun kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Terutama dalam menjaga kualitas air sungai. Ia mendorong semua pihak pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga Sungai Kahayan sebagai sumber daya vital.

Kegiatan ini membuka sesi diskusi mendalam terkait mekanisme alokasi beban pencemar (ABP) yang berbasis data. Serta membahas terkait penyusunan rencana aksi serta rekomendasi strategis untuk pengendalian pencemaran secara sektoral.
DLH Prov. Kalteng menargetkan hasil FGD ini mampu memperkuat kebijakan pengendalian pencemaran air sungai dan mendorong perbaikan kualitas air . Selain itu, diharapkan dapat menjaga fungsi Sungai Kahayan sebagai sumber air baku, transportasi, dan habitat ekosistem perairan.
