Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (RIP Kehati) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025-2029. Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya melindungi dan melestarikan kekayaan hayati yang dimiliki Kalimantan Tengah.
Pentingnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
Kalimantan Tengah dikenal sebagai salah satu provinsi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Hutan hujan tropis, sungai-sungai besar, dan lahan gambut menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Namun, berbagai ancaman seperti deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim mengancam keberlangsungan kekayaan hayati tersebut.
RIP Kehati menjadi instrumen penting dalam pengelolaan keanekaragaman hayati secara terpadu dan berkelanjutan. Rencana ini akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam melakukan upaya konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara bijaksana.
FGD sebagai Wadah Kolaborasi
FGD yang digelar oleh DLH Kalteng melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan masyarakat adat, dan sektor swasta. Melalui FGD ini, diharapkan dapat tercipta sinergi dan kolaborasi dalam merumuskan strategi pengelolaan keanekaragaman hayati yang efektif.
Beberapa isu penting yang dibahas dalam FGD antara lain:
- Identifikasi dan Pemetaan Keanekaragaman Hayati: Meliputi inventarisasi spesies, ekosistem, dan potensi pemanfaatannya.
- Analisis Ancaman dan Tantangan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang mengancam keberlangsungan keanekaragaman hayati.
- Pengembangan Strategi Pengelolaan: Merumuskan program dan kegiatan untuk konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan restorasi ekosistem.
- Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat: Meningkatkan kapasitas dan peran serta berbagai pihak dalam pengelolaan keanekaragaman hayati.
Harapan untuk Masa Depan
Penyusunan RIP Kehati Tahun 2025-2029 diharapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang komprehensif dan implementatif. Dengan adanya rencana induk ini, Kalimantan Tengah dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayatinya sekaligus memanfaatkannya secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan keanekaragaman hayati. Melalui kerjasama yang baik, diharapkan Kalimantan Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kekayaan alamnya.